Resi Seta Gugur
Perang Baratayudha adalah perang antara Pandawa melawan
Kurawa. Setelah Pandu Dewanata meninggal, Astina diserahkan kepada Drestarata,
ayah dari Kurawa. Saat itu Astina tidak diserahkan kepada Pandawa karena usia
Pandawa masih sangat muda. Setelah dewasa, pihak Kurawa tidak mau mengembalikan
Astina kepada Pandawa sebagai pemilik tahta yang sah.
Pandawa berusaha menjaga
keutuhan Astina dan merebut kembali haknya sehingga terjadilah Perang
Baratayuda. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pandawa mengangkat Resi Seta
sebagai pimpinan dengan Arya Utara dan Arya Wratsangka sebagai pendamping.
Pandawa menggunakan strategi perang Brajatikswa. Bisma menjadi pimpinan perang
dari pihak Kurawa dengan Pendeta Drona dan prabu Salya sebagai pendamping.
Bisma menggunakan strategi Wukirjaladri. Pasukan Kurawa dan pasukan Pandawa
saling menyerang.
Gambar Resi Seta |
Rukmarata, putra Prabu Salya datang ke Kurukshetra
menonton jalannya perang dengan maksud membunuh Resi Seta. Rukmarata memanah
Resi Seta tetapi tidak mengenai sasaran. Setelah Resi Seta melihat siapa yang
ingin membunuhnya maka ia menggerakkan pasukan menuju Rukhmarata. Rukhmarata
dipukul oleh Resi Seta dengan gada Kyai
Pecatnyawa sehingga Rukhmarata tewas. Dalam pertempuran itu Arya Utara
gugur di tangan Prabu Salya dan Arya Wratsangka tewas oleh Pendeta Drona. Resi
Seta berhadapan dengan Resi Seta. Akhirnya Bresi Seta gugur di tangan Bisma.
Post a Comment for "Resi Seta Gugur"
Yuk tinggalkan jejak dengan berkomentar