Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Resi Seta Gugur


Perang Baratayudha adalah perang antara Pandawa melawan Kurawa. Setelah Pandu Dewanata meninggal, Astina diserahkan kepada Drestarata, ayah dari Kurawa. Saat itu Astina tidak diserahkan kepada Pandawa karena usia Pandawa masih sangat muda. Setelah dewasa, pihak Kurawa tidak mau mengembalikan Astina kepada Pandawa sebagai pemilik tahta yang sah. 

Gambar Resi Seta
Pandawa berusaha menjaga keutuhan Astina dan merebut kembali haknya sehingga terjadilah Perang Baratayuda. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pandawa mengangkat Resi Seta sebagai pimpinan dengan Arya Utara dan Arya Wratsangka sebagai pendamping. Pandawa menggunakan strategi perang Brajatikswa. Bisma menjadi pimpinan perang dari pihak Kurawa dengan Pendeta Drona dan prabu Salya sebagai pendamping. Bisma menggunakan strategi Wukirjaladri. Pasukan Kurawa dan pasukan Pandawa saling menyerang.
Rukmarata, putra Prabu Salya datang ke Kurukshetra menonton jalannya perang dengan maksud membunuh Resi Seta. Rukmarata memanah Resi Seta tetapi tidak mengenai sasaran. Setelah Resi Seta melihat siapa yang ingin membunuhnya maka ia menggerakkan pasukan menuju Rukhmarata. Rukhmarata dipukul oleh Resi Seta dengan gada Kyai Pecatnyawa sehingga Rukhmarata tewas. Dalam pertempuran itu Arya Utara gugur di tangan Prabu Salya dan Arya Wratsangka tewas oleh Pendeta Drona. Resi Seta berhadapan dengan Resi Seta. Akhirnya Bresi Seta gugur di tangan Bisma.
Deena Setyowati
Deena Setyowati Just wanna write what I want to write . . .

Post a Comment for "Resi Seta Gugur"