RAPAI
A. Pengantar
Rapai
merupakan alat musik tradisional dari daerah Aceh. Rapai dimainkan pertama kali
pada tahun 900 M di Bandar Khalifak, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh
Besar. Rapai merupakan alat musik yang
menjadi simbol kebudayaan Aceh. Alat ini mendapat pengaruh dari Baghdad (Irak).
Nama rapai diambil dari nama seorang penyiar agama Islam bernama Syekh Rapi. Berdasarkan
syair lagu yang selalu dinyanyikan dalam rapai, rapai berasal dari Syekh Abdul
Kadir.
Rapai
berfungsi sebagai pengatur tempo. Dalam memainkan rapai biasanya dimulai dengan
tempo lambat, lalu dengan tempo sedang, kemudian tempo cepat, dan dengan tempo
yang semakin cepat lagi. Dahulu rapai digunakan ulama sebagai media untuk
menyiarkan dakwah. Pertunjukkan musik rapai untuk memperingati hari-hari besar,
upacara perkawinan, pasar malam, permainan debus, mengiringi tarian, dan
perlombaan. Rapai sering dimainkan dengan alat musik lain yaitu dengan sarune kalee dan buloh perindu. Rapai mengandung nilai-nilai tertentu antara lain
nilai tradisi, nilai budaya, nilai kekompakan, dan nilai keindahan.
B.
Deskripsi Organologi
Rapai
1.
Bentuk Rapai
Rapai memiliki
bentuk yang khas, unik, dan bernilai artistik. Rapai memiliki bentuk seperti
tempayan atau panci. Bentuk rapai memiliki kemiripian dengan rebana, kendang,
bedug, dan sejenisnya. Semua alat tersebut memiliki membran. Pada kendang kedua
sisinya tertutup membran, sedangkan pada rapai hanya satu sisi yang tertutup
membran. Rapai memiliki berbagai ukuran. Ada rapai berukuran kecil dan besar. Jenis-jenis
rapai berdasarkan ukuran dan bunyi yang dihasilkan oleh rapai antara lain:
a.
Rapai Pasee (rapai gantung)
b.
Rapai Daboih
c.
Rapai Pulot
d.
Rapai Geurhimpeng (Rapai Macan)
e.
Rapai Anak/Tingkahan
f.
Rapai Kisah
Rapai pasee merupakan rapai yang
berukuran besar dan digantung, sedangkan rapai anak berukuran kecil serta
menghasilkan suara yang nyaring dan mendenting. Semakin besar rapai, maka bunyi yang
dihasilkan juga semakin besar.
2.
Bagian-bagian Rapai
Rapai memiliki
warna dasar hitam dan kuning. Setiap rapai terdiri dari beberapa bagian utama
yaitu:
a.
Baloh/
paloh
Baloh/paloh
merupakan kerangka atau bentuk dasar dari rapai.
b.
Membran
Membran
menutupi bagian atas baloh, sedangkan
pada bagian bawah dibiarkan terbuka.
c.
Sidak
(penjepit)
Sidak
merupakan penjepit untuk mengencangkan kulit/ membran.
d.
Lempengan Logam
Pada
baloh dilengketkan atau diberi
beberapa logam.
3.
Bahan Pembuat Rapai
a. Baloh/
paloh
Bahan yang
digunakan untuk membuat baloh/paloh
pada rapai adalah kayu. Kayu yang digunakan
merupakan kayu pilihan. Kayu yang digunakan yaitu kayu nangka, merbau, dan
medang ara. Kayu ini dipilih karena memiliki tekstur yang keras sehingga tidak
mudah rusak. Kayu untuk membuat baloh
menggunakan kayu-kayu berukuran besar atau kayu gelondongan. Kayu untuk baloh
pada bagian atas lebih besar daripada bagian bawah. Kayu yang digunakan untuk baloh tersebut adalah kayu yang telah direndam
dan dilubangi sebelumnya.
b. Membran
Bahan yang
digunakan untuk membuat membran pada rapai antara lain kulit kambing, kulit
sapi, dan kulit himbe (sebangsa kera).
Kulit kambing digunakan untuk membuat rapai
berukuran kecil atau sedang. Kulit sapi
digunakan untuk membuat rapai berukuran
besar.
c. Sidak
Bahan yang
digunakan untuk membuat sidak adalah
rotan. Rotan dibalut dengan kulit untuk menjepit dan mengatur tegangan membran.
d. Lempengan
Logam
Lempengan ini
terbuat dari logam. Lempengan ini terdapat pada bagian pinggir baloh. Lempengan ini dapat menghasilkan
bunyi gemerincing.
C. Deskripsi Akustika (Sistem Produksi Bunyi) Rapai
Rapai
merupakan alat musik yang tidak memiliki nada. Cara memainkan rapai sangat unik
dan dapat menimbulkan bunyi yang khas. Rapai dimainkan secara berkelompok. Pemimpin
kelompok dalam memainkan rapai disebut syekh
atau khalifah. Saat memainkan
rapai disertai gerakan-gerakan pemain sesuai irama yang dimainkan seperti
mengangguk-anggukkan kepala. Rapai biasanya dimainkan oleh 10-12 orang. Dalam
memainkan rapai dibutuhkan kekompakan agar dapat menghasilkan bunyi yang indah
dan harmonis. Cara memainkan rapai adalah dipukul dengan tangan secara langsung
(tanpa stick). Tangan kiri memegang baloh, sedangkan tangan kanan memukul
membran. Bunyi rapai ditimbulkan oleh membran. Bila membran dipukul, maka
membran akan bergetar. Getaran yang dihasilkan oleh membran inilah yang dapat
menghasilkan bunyi.
Faktor-faktor
yang menyebabkan produksi bunyi menjadi keras dan nyaring yaitu letak memukul
membran dan tingkat kekencangan membran. Bunyi dengan deguman yang besar dan
keras dapat dihasilkan bila kita memukul bagian tengah membran. Bunyi yang
tajam dan nyaring dapat dihasilkan bila kita memukul bagian pinggir membran. Untuk
meninggikan bunyi yang dihasilkan adalah dengan mengencangkan kulit menggunakan
sidak. Semakin kencang kulit, maka
bunyi yang dihasilkan semakin tinggi. Bunyi gemerincing dihasilkan dari
lempengan logam yang bergetar bila lempengan logam tersebut dipalu atau dipukul.
Rapai tidak memerlukan microphone
pada setiap penampilannya. Rapai dapat menjangkau pendengaran dari jarak jauh
akibat gema yang dipantulkannya. Pada malam hari bisa mencapai pendengaran dari
jarak 5-10 km.
D. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas
dan dengan berlandaskan pada sistem klasifikasi alat musik dari Curt Sach &
Hornbostel maka kesimpulannya rapai dapat diklasifikasikan ke dalam:
1.
Alat Musik Menbranofon. Alasanya adalah, rapai merupakan alat musik yang menggunakan membran sebagai penggetar
utama bunyinya. Rapai hanya menggunakan membran pada satu sisi untuk ditabuh,
sedangkan sisi lainnya terbuka.
2.
Alat Musik Dipukul. Alasannya adalah, rapai merupakan alat musik yang cara memainkannya dengan dipukul. Rapai dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan tangan secara langsung.
3.
Berdasarkan
bahan pembuatnya, rapai termasuk dalam golongan alat musik berbahan kulit.
Daftar Acuan
- “Alat Musik Rapai”, artikel dalam http://azizklayatan.blogspot.com/
- “Alat-alat Musik Tradisional Indonesia”, artikel dalam http://arenaberbagi17.blogspot.com/
- “Alat Musik Tradisional Aceh”, artikel dalam http://senitaridanmusiktradisiaceh.blogspot.com/
- “Rapai”, artikel dalam http://pusaka2aceh.wordpress.com/
- “Rapai, Alat Musik Tradisional Aceh”, artikel dalam http://melayuonline.com/
Post a Comment for "RAPAI"
Yuk tinggalkan jejak dengan berkomentar