Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Magic Lessons


Pengarang     : Justine Larbalestier
Judul            : Magic Lessons
Alih Bahasa   : Erawati Dian Anggraeni
Penerbit       : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit   : Jakarta
Tahun Terbit :2012
Tebal           : 304 halaman; 20 cm


Reason Cansino, Jay-Tee dan Tom mulai belajar sihir pada Esmeralda yaitu di Sydney. Kini mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak akan hidup lama lagi. Bahkan mungkin bisa mati lebih cepat dari yang mereka perkirakan. Mereka harus menggunakan sihir mereka sehemat mungkin agar bisa tetap hidup dalam waktu yang lebih lama. Bila mereka tidak menggunakan sihir sama sekali maka mereka akan gila seperti ibu-ibu mereka yang memutuskan untuk tidak menggunakan sihir mereka.


Reason tumbuh menjadi gadis cantik yang sekarang berusia 15 tahun. Ketika menunggu Esmeralda datang, ia melihat pintu di dekat dapur berguncang. Tiba-tiba muncullah semacam makhlik yang baunya sangat menjijikkan bagi Reason. Reason sangat peka terhadap bau-bauan dan angka. Reason seakan mual dibuatnya. Jay-Tee dan Tom mengejarnya. Makhluk itu lari. Tetapi, makhluk itu masuk ke tubuh Reason. Jay-Tee dan Tom berusaha mengeluarkannya dengan sihir seminimal mungkin. Makhluk itu pun pergi menerobos pintu.

Esmeralda pun datang. Mereka menceritakan apa yang terjadi. Mereka belajar sihir di perpustakaan Esmeralda yang gelap. Mereka masing-masing dibekali satu macam benda. Benda itu berusia ratusan tahun. Benda itu bisa menambah kekuatan sihir yang mereka keluarkan. Untuk mencegah makhluk itu agar tidak datang lagi, Esmeralda meletakkan bulu-bulu yang diberi mantra. Mereka bertiga bergantian berjaga di dekat pintu sementara Esmeralda duduk di atas.

Suatu hari, Reason ditarik oleh pintu itu. Dan dia terjatuh di tumpukan salju. Dia berada di New York. Ketika di New York Reason ditolong oleh kakak Jay-Tee, yaitu Danny. Danny berusia 18 tahun Danny sama sekali tidak memiliki sihir seperti adiknya, Jay-Tee. Reason dan Danny mencari pria tua yang berdiri di samping pintu itu, dia adalah Raul Cansino,  nenek moyang Reason. Hari-hari yang mereka lalui bersama, membuat Reason menyukai Danny. Mereka akhirnya melakukan hal yang tidak dilakukan.

Saat di apartemen Danny, Jason Black datang. Jason Black adalah kakek Reason tetapi jahat. Jason Black ingin mengambil sihir Reason agar bisa bertahan hidup.

Di rumah Esmeralda, Jay-Tee sempat kehabisan sihir karena berlarian terlalu cepat. Jay-Tee meminta sihir Tom. Tom pun memberikan sebagian sihirnya. 
Di hari lain, Esmeralda memberikan sesuatu pada Jay-Tee. Ia sempat mengira Esmeralda akan mengambil sihirnya. Saat itu ia merasa kesakitan sekali. Ternyata tidak. Jay-Tee masih hidup. Esmeralda berusaha memberikan sihir barunya yang lebih kuat agar Jay-Tee tidak mati. Tetapi sihir itu malah menyakiti Jay-Tee.

Saat Reason dikejar oleh Black, Reason tertarik ke dalam pintu itu. Raul Cansino membawanya ke pemakaman. Di sana ternyata ia mengajari sihir Reason. Ternyata pria tua itu bermaksud baik. Ia hanya ingin mewariskan ilmunya untuk memanipulasi DNA lalu bisa mati dengan tenang bersama nenek moyang Reason yang lain.

Di  New York terjadi perlawanan antara Tom dan Esmeralda melawan Jason Black. Jason Black pun akhirnya mati.

Setelah selesai memberikan pelajaran sihir kepada Reason, Raul Cansino kembali ke alamnya dengan tenang. Reason ternyata mengandung. Tetapi baru Esmeralda yang mengetahui bahwa itu adalah bayi Danny. Jay-Tee dan Tom mengira itu adalah bayi yang disebabkan karena kekuatan sihir Raul Cansino.


Deena Setyowati
Deena Setyowati Just wanna write what I want to write . . .

Post a Comment for "Magic Lessons"